khutbah jumat awal bulan dzulhijah

Maasyirolmusliminrahimakumullah
Dalam mimbar khutbah jumat ini, saya mewasiatkan kepada hadirin dan khususnya untuk saya sendiri, marilah kita selalu meningkatkan taqwa dan rasa takut kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan segala apa yang diperintahkan kepada kita dan menjauhi segala yang dilarang-Nya dengan penuh kesadaran, kemauan dan kemampuan yang kita milii, sebab dengan taqwa itulah manusia akan mendapat keselamatan dunia dan akhirat.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Kita berada di hari yang sangat mulia. Yaitu 10 awal dari bulan Dzulhijjah. Dan sebentar lagi kita akan mengadakan sebuah ibadah yang agung yaitu ibadah Idul Adha disertai dengan penyembelihan qurban. Ia adalah merupakan ibadah yang sangat agung dan besar. Ketika Allah SubhanahuwaTa’ala memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya (Ismail). Ketika Ismail telah memberikan dan menyerahkan dirinya untuk disembelih oleh ayahnya (Ibrahim) sebagai simbol penyerahan diri dan ketundukan yang sempurna kepada Allah SWT. Ini merupakan sebuah bentuk bagaimana seorang hamba sesungguhnya terhadap Rabbul ‘Alamin.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Ketika Nabi Ismail berkata kepada ayahnya:
يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّـهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
“Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan mendapati aku insya Allah termasuk orang-orang yang bersabar.” (QS. Ash-Shaffat[37]: 102)
Akibat kesabaran dan ketaatan Nabi Ibrahim dan anaknya, maka Allah gantikan dengan seekor kambing lalu Allah menyebutkan:
وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ ﴿١٠٧﴾
“Dan Kami ganti kandengansembelihan yang agung.” (QS. Ash-Shaffat[37]: 107)
Itu menunjukkan bahwasanya sembelihan di Idul Adha adalah merupakan sembelihan yang agung, sembelihan yang besar disisi Allah SubhanahuwaTa’ala. Hal ini memberikan kepada kita symbol bahwasanya seorang hamba hendaklah mengorbankan dirinya terhadapAllah SWT, Tuhan yang telah menciptakan diri kita, yang telah memberikan kepada kita berbagai macam kenikmatan-kenikmatan yang sangat banyak kepada kita. Itulah iman, itulah ketaatan dan ketundukan.

Ketika seorang hamba menyembelih kambingnya tersebut, Allah Subhanahu waTa’ala menyebutkan bahwa itu adalah sembelihan yang  agung dan besar. Ia adalah ibadah. Sebagaimana Allah berfirman:
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّـهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Rabbul ‘Alamin. (QS. Al-An’am[6]: 163)


Penyembelihan ini merupakan symbol tauhid (pengesahan hanya kepada Allah). Bahwasanya ibadah hanya milik Allah SWT. Bahwasanya ibadah murni untuk Allah semata.
Oleh karena itu, Hendaklah seorang  berusaha semampu mungkin untuk melaksanakan ibadah yang besar dan agung ini. Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihiwa Sallam bersabda:
مَنْ وَجَدَ مِنْكُمْ سَعَةً فَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا
“Siapa yang mendapatkan kelebihan harta tapi dia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati mushola kami.”
Ancaman dari Rasulullah bagi orang yang diberikan kemampuan untuk berqurban, tapi dia tidak melaksanakan ibadah yang agung ini.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Ibadah Qurban adalah merupakan symbol ketundukan kepada Allah yang ditunjukkan oleh sikap Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ‘Alaihish Shalatu was Salam kepada perintah-perintah Allah. Sungguh ketundukan yang luar biasa. Ketika seorang hamba siap dirinya berkorban bahkan sampai mengorbankan nyawanya sekalipun dijalan Allah Subhanahu waTa’ala.
Ibadah Qurban adalah merupakan simbol ittiba’. Mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihiwa Sallam. Oleh karena itu, seorang mukmin berusaha untuk mencari sesuatu amalan dari qurban ini yang paling sesuai dengan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihiwa Sallam. Orang yang hatinya masih sehat, orang yang hatinya masih selamat, dia akan lebih memperhatikan lurusnya amal ibadah dari pada ibadah itu sendiri.

JamaahJumat yang dirahmati Allah,
Ibadah Qurban merupakan symbol kesabaran. Ketika seorang hamba berusaha sabar untuk mentaati Allah SubhanahuwaTa’ala, hal itu menunjukkan keimanan kepada Allah. Karena memang mentaati Allah butuh kesabaran. Sebagaimana menjauhi kemaksiatan pun butuh kesabaran.
Bayangkan apabila kita tidak diberikan kesabaran. Barangkali kita tidak akan mampu mentaati Allah. Karena syahwat begitu besar, hawa nafsu begitu kuat, sementara iblis dan bala tentaranya tak pernah diam menggoda dan menyesatkan manusia. Oleh karena itu Ali bin Abi Thalib berkata bahwa  sesungguhnya kesabaran bagi iman bagaikan kepala bagi tubuh. Mungkinkah tubuh akan hidup tanpa kepala? Demikian pula iman tidak akan pernah hidup tanpa kesabaran.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Sungguh ibadah yang agung ini memberikan kepada kita banyak sekali hikmah-hikmah. Maka dari itulah seorang muslim berusaha bukan hanya berqurban dan menyembelih. Akan tetapi ia mengambil dan memetik hikmah-hikmah yang agung dibalik dari pada ibadah itu sendiri.
Mudah-mudahan ibadah qurban yang kita lakukan di tahun ini diterima Allah SWT. Dan mudah-mudahan kita semua diberi kemudahan dan kesempatan oleh Allah swt untuk bisa menunaikan ibadah qurban di tahun depan. Amin!


Komentar